Artikel ini membahas secara rinci bagaimana cara melihat kode Google Authenticator yang sering digunakan untuk otentikasi dua faktor (2FA).
Dalam era digital yang serba cepat, keamanan akun online menjadi salah satu prioritas utama.
Salah satu metode populer untuk melindungi akun adalah dengan menggunakan Google Authenticator, yakni aplikasi yang menghasilkan kode unik dengan sistem time-based one-time password (TOTP).
Kode ini berfungsi sebagai lapisan keamanan tambahan selain kata sandi.
Namun, tidak sedikit pengguna yang pernah mengalami kendala ketika ingin melihat kembali kode Google Authenticator.
Hal ini biasanya terjadi karena perangkat hilang, reset HP tanpa backup, atau aplikasi terhapus tanpa sempat memindahkan akun.
Oleh sebab itu, penting untuk memahami cara melihat dan mengelola kode Google Authenticator agar tidak kehilangan akses ke akun penting seperti email, media sosial, maupun layanan keuangan.
Apa Itu Google Authenticator?
Google Authenticator merupakan aplikasi yang digunakan untuk menghasilkan kode verifikasi enam digit secara otomatis, biasanya berlaku hanya dalam 30 detik.
Kode ini berbeda untuk setiap akun dan terus berganti sehingga sangat sulit ditebak pihak yang tidak berwenang.
Fungsinya adalah untuk melengkapi Two-Factor Authentication (2FA), yang artinya selain memasukkan password, pengguna juga harus menginput kode dari aplikasi agar dapat masuk ke akun.
Dengan cara ini, meski ada pihak yang mengetahui kata sandi, mereka tetap tidak bisa masuk ke akun tanpa kode autentikasi.
Cara Melihat Kode Google Authenticator
Sebenarnya, kode yang ada di aplikasi Google Authenticator bersifat dinamis dan tidak bisa dilihat kembali jika pengguna tidak menyimpan backup key atau QR code saat pertama kali melakukan aktivasi.
Jadi, istilah “melihat kode” lebih mengacu kepada usaha mengakses ulang akun yang sudah terkait dengan aplikasi tersebut. Berikut beberapa metode yang bisa ditempuh:
1. Mengecek Cadangan Backup Key
Saat pertama kali mengaktifkan Google Authenticator, biasanya pengguna disarankan untuk menyimpan kode backup atau secret key.
Kode inilah yang dapat digunakan untuk menambahkan kembali akun ke aplikasi, baik di perangkat lama maupun baru.
Jika Anda pernah menyimpannya dengan aman (misalnya di catatan atau cloud storage), gunakan kode tersebut untuk memulihkan akun.
2. Memanfaatkan Opsi Pemulihan Akun dari Layanan Terkait
Sebagian besar platform seperti Google, Facebook, atau Binance menyediakan opsi pemulihan jika pengguna kehilangan akses Google Authenticator.
Caranya bisa melalui:
- Verifikasi nomor telepon
- Verifikasi email cadangan
- Menjawab pertanyaan keamanan
Anda hanya perlu mengikuti prosedur pemulihan akun sesuai layanan masing-masing hingga 2FA bisa diatur ulang.
3. Transfer Akun Google Authenticator ke Perangkat Baru
Jika ponsel masih ada dan aplikasi masih bisa diakses, Anda dapat menggunakan fitur Transfer Accounts di Google Authenticator.
Dengan fitur ini, semua akun bisa dipindahkan ke perangkat baru dengan cara memindai QR code yang ditampilkan.
4. Menghubungi Layanan Pelanggan (Customer Support)
Apabila semua cara di atas tidak berhasil, langkah terakhir adalah menghubungi pihak penyedia layanan yang menggunakan autentikasi Google Authenticator.
Misalnya, jika akun Gmail terkunci, Anda bisa menghubungi Google Support untuk proses verifikasi lanjutan.
Kesimpulan
Google Authenticator adalah aplikasi penting untuk meningkatkan keamanan akun melalui autentikasi dua faktor. Namun, kesalahan kecil seperti lupa menyimpan backup key atau kehilangan ponsel bisa membuat pengguna kesulitan.
Oleh karena itu, memahami cara melihat kembali kode autentikasi bukanlah berarti melihat angka enam digit yang terus berubah, melainkan mengetahui cara memulihkan akses akun.
Dengan menyimpan kode cadangan, memanfaatkan fitur transfer akun, hingga menghubungi layanan pelanggan, pengguna dapat mengatasi masalah kehilangan akses.
Selain itu, langkah pencegahan seperti menyimpan backup dan sinkronisasi akun akan sangat membantu untuk meminimalisir risiko di masa depan.