Artikel ini akan membahas langkah-langkah lengkap / cara menampilkan heart rate di Strava untuk meningkatkan performa olahraga kamu.
Strava adalah salah satu aplikasi populer untuk mencatat aktivitas olahraga seperti lari, bersepeda, atau aktivitas lainnya.
Salah satu fitur menarik yang ditawarkan Strava adalah kemampuan untuk memantau detak jantung (“heart rate”) selama aktivitas olahraga.
Data detak jantung ini sangat berguna untuk memahami intensitas latihan, mengevaluasi kebugaran, dan meningkatkan performa olahraga kamu.
Cara Menampilkan Heart Rate di Strava
1. Persiapan Awal
Sebelum memulai, pastikan kamu memiliki beberapa hal berikut:
- Akun Strava: Jika belum memiliki akun, kamu dapat mendaftar melalui aplikasi Strava atau situs web resmi.
- Perangkat Monitor Detak Jantung: Strava kompatibel dengan berbagai perangkat seperti Garmin, Fitbit, Apple Watch, Polar, dan perangkat lainnya yang mendukung Bluetooth Low Energy (BTLE)
- Aplikasi Strava: Pastikan aplikasi Strava sudah terinstal di ponsel kamu dan diperbarui ke versi terbaru.
2. Menghubungkan Monitor Detak Jantung ke Strava
Untuk memantau dan menampilkan data detak jantung di Strava, kamu perlu menghubungkan perangkat monitor detak jantung dengan aplikasi.
Berikut langkah-langkahnya:
- Pastikan perangkat monitor detak jantung kamu sudah menyala dan siap digunakan.
- Jika menggunakan perangkat berbasis strap dada, pastikan strap terpasang dengan benar.
- Masuk ke aplikasi Strava di ponsel kamu.
- Login menggunakan akun kamu atau buat akun baru jika belum memilikinya.
- Pada layar utama aplikasi, pilih menu “Record” (ikon di bagian bawah tengah).
- Di halaman ini, kamu akan melihat opsi untuk menambahkan perangkat eksternal seperti monitor detak jantung.
- Ketuk ikon “Devices” atau “Sensors” (ikon berbentuk segitiga dengan lingkaran di sudutnya).
- Aktifkan opsi “Bluetooth Sensors” dan “Heart Rate“.
- Pilih perangkat monitor detak jantung kamu dari daftar yang muncul. Nama perangkat biasanya akan terlihat seperti “HRM” atau nama merek perangkat.
- Setelah terhubung, ikon detak jantung akan muncul di layar sebagai indikator bahwa perangkat sudah tersambung.
- Data detak jantung dalam satuan bpm (“beats per minute“) akan mulai muncul pada layar rekaman aktivitas.
3. Mengatur Zona Detak Jantung
Strava memungkinkan pengguna untuk mengatur zona detak jantung mereka agar analisis lebih akurat. Zona ini membantu memahami tingkat intensitas latihan berdasarkan data detak jantung.
- Pada aplikasi Strava, buka tab “You” di bagian bawah kanan.
- Pilih ikon pengaturan di pojok kanan atas.
- Pilih opsi “Heart Rate Zones“. Kamu dapat menggunakan pengaturan default berdasarkan usia atau menyesuaikannya secara manual.
- Untuk menyesuaikan secara manual, pilih “Custom Heart Rate Zones” dan geser batas zona sesuai kebutuhan kamu.
- Setelah selesai mengatur zona detak jantung, simpan perubahan agar data dapat diterapkan pada aktivitas berikutnya.
4. Menampilkan Data Detak Jantung Selama Aktivitas
Setelah monitor detak jantung terhubung dan zona telah disesuaikan, kamu dapat mulai merekam aktivitas olahraga sambil memantau data detak jantung.
- Pada menu “Record”, tekan tombol mulai untuk merekam aktivitas.
- Data detak jantung akan terlihat langsung pada layar rekaman aktivitas.
- Setelah menyelesaikan aktivitas, unggah data ke akun Strava.
- Data detak jantung akan ditampilkan bersama statistik lainnya seperti jarak tempuh, durasi, dan kecepatan.
Kesimpulan
Cara menampilkan heart rate di Strava adalah langkah efektif untuk memantau intensitas latihan dan meningkatkan performa olahraga kamu.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat dengan mudah menghubungkan monitor detak jantung ke aplikasi Strava, mengatur zona sesuai kebutuhan, dan menganalisis data setelah aktivitas selesai.
Pastikan semua perangkat terhubung dengan baik sebelum memulai olahraga agar pengalaman latihan menjadi lebih optimal!
mantap bro, baru top ada tutorialnya jelas disini!